Perhelatan lomba burung berkicau bertajuk “ Media Award “ Pekan kemaren dilapangan termodern Intercon Stadium menjadi rangkaian prestasi burung debutan bernama Slowly, Turun langsung dikelas utama bersama burung-burung cadas saat ini bagi Slowly memang targetnya, sang pemilik yang miliki jiwa termpur tinggi memang selalu ingin mendapat pesaing yang tangguh
Sejak digantang, burung yang miliki speed rapat ngerol nembak dengan aksinya sujud-sujud memang jadi sorotan, lagu mewah nya terus dimuntahkan dengan gaya tarung yang indah. Tak heran para juri terus meliriknya. Melihat laga yang ditampilkan diMedia Award dengan sejumlah pesaing papan atas yang lagi moncer namanya, sekilas membuat serem sang pemilik, tetapi Mr Albert tak begitu justru ia menginginkan Slowly burung andalannya tidak berada dijona nyaman
Sepulih menit berlalu, Slowly yang mendapat sorotan dari berbagai media dan para juri masih ada kerja dan terus memberikan perlawanan dengan sengit, lagu tembakan yang variative dengan speed rapat jadi andalannya hingga para juri menguncinya dengan juara kelima, kalah sama burung yang menjawara diSMM Komodonya Mr Oky Lombok
Mr Albert dari Spartan Sf merasa bahagia, Slowly menurutnya tidak tampil pada performa terbaiknya, kalau saja mampu tampil maksimal tentu hasilnya akan lain. “Saya bersyukur, apa boleh buat Slowly tak tampil pada performa terbaik, kalau saja terjadi hasil akan lain” Üngkapnya.
Sebelumnya Slowly memang selalu turun dikelas –kelas bergengsi baik diMasterpiece atau dilomba 24 G, lihat saja diMP ia masih masuk juara tiga besar dikelas utama, lalu diDeacar iapun masuk tiga besar juga kelas utama dengan para pesaing burung gahar saat ini. Dan tentu diMedia Award kualitasnya terlihat, 24 burung terbaik uji nyali dan slowly yang tampil belum maksmal para juri masih meliriknya karena kualitas yang dimiliknya. (Yanyan)