Burung murai yang satu ini tak habisnya untuk dibicarakan, selian aktif cetak prestasi ,burung bernama Thor ini, memilki lagu-lagu yang berkualitas, setiap aksinya nyaris jadi perbincangan hangat para penyuka ekor Panjang. Seperti halnya saat berlaga di Kopdar KMM 13 – Minggu (26/06) Jl,Kayu Manis Pondok Cabe-Tangsel. Turun dikelas pertama sialturahmi MPR Thor langsung agresif pamer lagu tembakan terus dikeluarkannya hingga para juri terkesima.
Sayang dikelas itu ia kurang lepas, karena nyepah saat lomba, hingga lagu-lagu dahsyatnya tidak bongkar, tetapi aksinya tetap memukau, hingga meraih juara kedua. Hal ini sangat diterima dengan lapang dada sang pemilik hingga ia merasakan senang dengan keputusan para juri. “ Benar Mas Thor ngak bongkar, karena ia nyepah, tapi masih mau jalan dengan tuntas“ Ungkapnya.
Bukan Thor kalau hanya turun sekali dilomba, kali ini Mr Prano sebagai pemilik menurunkan Kembali dikelas Silaturahmi MPR-B yang jelas pesaingnya makin garang dan cadas. Turun dinomor gantangan pinggir, tentu bukan masalah buat Thor. Sejak awal ia tampil garang, sepuluh menit waktu yang diberikan juri, dimanfaatkan dengan baik, untuk pamer semua materi mewahnya hingga dikelas itu Thor jadi tontonan.
Irama lagu mewah, durasi kerja tuntas hingga aksi yang menawan, benar-benar diperlihatkan Thor dikelas tersebut. Tak heran para juri Kembali memilihnya sebagai juara pertama dengan kemenangan mutlak. ” Liat mas, Kalau ngak ada halangan, Thor maennya enak saya bersyukur sekali dengan kinerja yang stabil disetiap lombanya ” Pungkasnya dengan rasa syukur.Siang itu Thor gaco Mr Prano dati Toba Team kembali melambung dengan meraih juara pertama dan kedua dengan aksi yang sangat memukau
Boleh jadi burung dahsyat banyak, tetapi dahsyat dan stabil tentu tidak mudah, tetapi sampai hari ini, burung stabil, mewah dan membanggakan terus diperlihatkan Thor disetiap lomba-lomba besar.Tak berlebihan kalau Thor layak disebut sebagai burung terbaik dikelasnya, hampir setiap pekan turun lomba, hasilnya selalu membanggakan dengan kemenangan nyeri bahkan pernah Hattrik. (Yan)